Membimbing anak belajar mengaji merupakan kewajiban bagi setiap orang tua muslim. Oleh karena itu, orang tua sebagai madrasah pertama anak-anak harus menguasai berbagai cara yang tepat untuk mengajari anak mengaji. Mengajari anak mengaji memiliki tantangan dan kesulitan tersendiri bagi setiap orang tua.
Mereka yang tidak mampu, biasanya lebih memilih mengalihkan tanggung jawabnya kepada pihak tertentu semisal guru ngaji. Padahal, orang tua adalah pihak utama yang harus bertanggung jawab terhadap perkembangan anak-anaknya.
Jadi, kalau mau anak-anak pandai mengaji, maka para orang tua pun harus bisa menjadi guru yang baik, cerdas, dan menjadi teladan. Jika masih bingung, cobalah beberapa cara efektif mengajari anak belajar mengaji berikut ini.
Cara pertama dalam mengajari anak belajar mengaji yaitu mengenalkan huruf-huruf hijaiyah. Mengenal dan menguasai huruf hijaiyah merupakan kunci utama agar anak mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar.
Kamu bisa mulai dengan mengenalkan bentuk-bentuk huruf hijaiyah, kemudian mengenalkan bunyinya, dan terakhir mengenalkan cara membacanya. Agar tak membosankan, kamu juga bisa mencoba berbagai metode pengajaran yang menarik seperti melalui nyanyian, visual, hingga permainan interaktif.
Setelah anak menguasai huruf hijaiyah dengan baik dan benar, selanjutnya kamu bisa mengajarkan kepada anak-anak tanda baca di dalam Al-Qur’an. Tanda baca atau harakat sama seperti huruf vokal yang berfungsi untuk menentukan cara membaca suatu huruf di dalam Al-Qur’an.
Misalnya, di dalam bahasa Indonesia ada AIUEO, sedangkan di dalam Al-Qur’an cara bacanya ditandai dengan harakat seperti fathah, dhomah, dan kasrah. Nah, kalua anak sudah paham tanda baca atau harakat, kamu bisa lanjutkan pelajaran pada ilmu tajwjid lainnya.
Jika anak ingin mencintai dan menguasai Al-Qur’an, biasakan anak untuk dekat dengan Al-Qur’an dalam kesehariannya. Para orang tua bisa mulai dengan memperdengarkan lantunan murrotal Al-Qur’an setiap hari di sela-sela setiap kegiatan anak-anak.
Setelah itu, pelan-pelan anak akan mengingat apa yang didengarnya, menirunya, dan kemudian bisa merekam di dalam kepalanya tanpa disadari. Kegiatan ini mungkin akan terasa sulit pada awalnya. Namun, dengan partisipasi aktif orang tua, perlahan-lahan anak akan terbiasa dan kemudian menyukainya.
Perkembangan teknologi turut membawa kemudahan bagi para orang tua dan anak-anak yang sedang belajar mengaji. Misalnya, anak-anak kini bisa belajar mengaji dengan cara yang menarik dan tak membosankan melalui kanal Youtube.
Selain itu, anak-anak juga bisa belajar melalui berbagai aplikasi edukatif dan interaktif yang banyak tersedia gratis. Jika ada kesulitan, kamu pun bisa langsung mencari tahu jawaban atau cara penyelesaiannya di internet dengan mudah.
Anak-anak memang mudah menerima pelajaran. Namun, di sisi lain mereka juga sangat mudah kehilangan fokus dan semangat belajar. Oleh karena itu, para orang tua harus bisa membuat metode belajar yang tak kaku, seru, interaktif, dan tetap edukatif.
Sebagai contoh, kamu bisa menggunakan metode belajar kuis dengan imbalan hadiah agar proses belajar mengaji lebih interaktif. Jangan ragu untuk mencoba metode belajar mengaji lainnya agar anak-anak tetap semangat dan maksimal saat belajar.
Itulah 5 cara untuk mengajari anak mengaji di usia dini, dan semoga cara ini bisa menjadikan anak-anak usia dini bisa pintar mengaji.