Mengapa Jokowi akan menggagalkan Anies jadi capres 2024? Karena kalau nanti Anies jadi presiden dan Gibran jadi Gubernur Jawa Tengah/DKI Jakarta, mungkin nasibnya seperti Anies sewaktu jadi Gubernur DKI Jakarta, tidak akan didukung oleh pemerintah pusat. Semua kegiatan dipersulit, semua BUMN dilarang memberi sponsor ke acara yang dibuat oleh pemprov DKI Jakarta, buzzerp dikerahkan untuk menghabisi Anies.
Kalau Anies jadi Presiden Indonesia dan Gibran menjadi Gubernur Jawa Tengah/DKI Jakarta, apa jadinya? Gibran belum bisa sehebat Anies, Gibran waktu memenangkan walikota Solo saja, merupakan rencana politik jadi-jadian, diadakan calon pesaing satunya, sebab kalau hanya satu calon, harus mencapai 50%+1, sangat sulit sekali mendapatkan jumlah tersebut. Jadi dibuatkan calon jadi-jadian.
Jokowi akan berusaha keras untuk mempengaruhi partai-partai lainnya untuk membatalkan dukungannya ke Anies. Jokowi ingin Ganjar yang menjadi presiden, sehingga Gibran bisa menjadi Gubernur Jawa Tengah/DKI Jakarta dan periode selanjutnya akan menjadi Presiden Indonesia.
Jokowi takut perlakuan dia ke Anies sewaktu jadi Gubernur akan diikuti oleh Anies jika menjadi presiden terhadap anaknya, Gibran yang kemungkinan besar menjadi Gubernur Jawa Tengah/DKI Jakarta.
Itulah kenapa saat ini Jokowi seperti tidak ingin Anies Baswedan menjadi presiden, ternyata ada ketakutan besar beliau terhadap nasib anaknya. Jika Ganjar yang menjadi presiden maka Gibran secara tidak langsung akan aman melaju menjadi Gubernur Jawa Tengah/DKI Jakarta dan bahkan presiden di 5 tahun berikutnya.
Semua kesimpulan ini memang bukan tanpa alasan, mengingat selama Jokowi menjadi penguasa sudah banyak keputusan yang hanya menguntungkan keluarga dan para pendukungnya sendiri. Masyarakat saat ini pun menilai bahwa Jokowi sedang menjapankan politik dinasti yang tidak ingin kekuasaannya direbut oleh orang lain.
Dan untuk memuluskan semua rencananya tersebut salah satunya adalah dengan mencegah sebisa mungkin Anies Baswedan untuk tidak maju di Pilpres 2024 nanti. Karena selain takut melihat nasib anaknya, Jokowi juga tidak ingin rencananya untuk menurunkan tahta kerajaan/presiden kepada anaknya gagal begitu saja.